Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Minggu, 06 November 2011

KOMUNIKASI dengan ANAK
 
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Hummmsss ^^, nikah aj belum, nulis komunikasi dengan anak hehehe...tapi g'ppkan skalian belajar so ntar jika dh waktunya tiba (ntah itu kapan, hanya Allah yang tahu smoga saja segera ^^ aamiin.. # walahhhhh ko jd curcol gini :p) ntar dah punya ilmunya meski hanya sedikit. Maaf ya bagi sahabat yang sempet mampir di sini kalo kurang berkenan dengan tulisan2 ku ini. Yahhh namanya juga lagi belajar. Okedeh ne q mau cerita kapan hari q mewakili ortu untuk menghadiri undangan di sekolah adik di SD Islam, yang cerita punya cerita pertemuan walimurid bertempat di lab bahasa yang notabene nya masih baru. Lumayan kaget juga, mungkin kalo sekolah - sekolah SD di kota besar bukan hal baru lagi, bahkan fasilitas wajib kali yaa, tapi bagi kota kecil seperti di Trenggalek, woww,,,Subhanallah, Alhamdulillah, meski SD ini masih baru tapi terus berbenah untuk melengkapi fasilitasnya, top dah...Jadi inget masa - masa aq masih SD duluuuuu sekaliiii, yang masih pake papan tulis dan kapur, dan setiap siswa di gilir untuk menghapus tulisan tatkala papan tulisnya sudah penuh, karena pake kapur tulis abis ngapus tangan dan juga baju jd putih - putih dehh, nah kalo sekarang pake white board di tambah pake LCD juga, lab bahasa, computer dll. Yah inilah perkembangan jaman, yang semakin canggih tantangan memang buat para pendidik dan juga orang tua untuk menyiapkan putera - puterinya agar siap dalam menghapi era modern yang segalanya serba instan. Namun tidak dipungkiri seiring kemajuan jaman, pengaruh - pengaruh negatif juga semakin besar, dan pola pikir anak - anak jaman dulu juga beda banget dengan anak - anak jaman sekarang. Jadi inget lagi jaman aku SD dulu, ketika guru bilang A, kebanyakan siswa nurut A, kalaupun ada yang nakal paling bbrpa saja, tapi anak sekarang???kebanyakan tidak, dan ini memang membuat para ortu dan guru memutar otak untuk lebih kreatif dengan metode2 mengajarnya. Berdasar info kemarin kalo anak udah kecanduan dengan yang namanya PS maka tatkala di suruh untuk meperhatikan pelajaran di sekolah relatif susah, males, ngantuk jadi para guru mengambil alternatif lain agar bisa menarik perhatian siswa untuk mau memperhatikan pelajaran. Salah satunya dengan memvideokan materinya. Sebagai contoh kemarin tata cara sholat itu dibikin video lengkap dengan bacaan dan gerakannya serta posisi sof yang benar. Subhanallah....
Harus lebih kreatif , tantangan memang y,,
Dalam mendidik anak para ortu harus bisa singkron dengan para ustadz dan ustadzahnya agar menciptakan pola asuh anak yang efektif. Tidak bisa ortu hanya menyerahkan pendidikan anak kepada sekolah, karena lingkungan anak tidak hanya di sekolah, tapi juga di rumah dan lingkungan masyarakat. Ok, pada saat di sekolah mungkin ini memang menjadi tanggung jawab para ustadz dan ustadzahnya tapi diluar sekolah (di rumah dan di lingkungan masyarakat) adalah menjadi tanggung jawab ortu, jadi ortu jg harus berperan aktif dalam mengawasi anak - anak. Pola asuh anak juga membutuhkan komunikasi yang efektif, berbicara dengan anak membutuhkan pertukaran kata / gagasan perasaan di antara 2 manusia.
Komunikasi adalah apa yang kita katakan dan bagaimana cara kita mengatakannya. Kita berkomunikasi dengan wajah (senang / marah), tindakan (memukul / menampar), kesunyian (mendiamkan), dan kata - kata (halus / kasar).
Orang dewasa (ortu) dengan anak - anak berbeda, orang dewasa cenderung dengan beban dan tanggung jawab dalam kehidupannya, anak - anak belum ada beban dan hanya ingin bermain. Jadi anak - anak memang dekat dengan yang namanya bermain jadi ini tidak salah (utk usia 9 thn ke bawah, 9 tahun ke atas sdh hrs di arahkan utk lebih bertanggungjawab). Yang kurang benar justru ketika kita melarangnya/memarahi/tidak memberikan waktu kepada anak untuk bermain. Hehehe..namanya juga anak - anak mengajipun / belajar sambil bermain, ne pengalaman q sendiri, di waktu senggang, kadang q bantu seorang ustadzah ngajar ngaji di kampung, Astagfirullah, banyak dah tingkah laku anak yang jujur bikin rada pusing, mulai dari yang bawa HP, trus kalo aq dan ustadzahnya lagi nyimak temennya baca Iqra'/Al-Quran, eee yang lain pada lari kesan kemari, belum lagi ada yang nangis karena dikerjain ma temennya, Masha Allah,,memang harus extra sabar yahhh...^^

Komunikasi yang baik :
- adanyan hubungan yang hangat / ada sentuhan kasih sayang
- Perasaan berharga, sehingga anak juga merasa di hargai
Komunikasi yang tidak baik :
- menimbulkan anak merasa tidak di hargai
- anak - anak akan menolak orang - orang dewasa

1. Berkomunikasi dengan dukungan/penerimaan
Jika Orang dewasa                                            Anak Merasa
- Mengancam                                                    - Saya tidak di anggap
- Memerintah                                                     - Saya Buruk
- Berkhutbah                                                     - Kamu tidak suka saya
- Menguliahi                                                      - saya tidak dapat mengerjakan sesuatu dengan benar

Disaat kita menyuruh anak - anak harus ada komunikasi dua arah, katakanlah menyuruh anak untuk belajar, si Ibu juga harus konsisten untuk mendampingi anak belajar, jangan sampai anak disuruh belajar tapi kita asik nonton sinetron (cape' deh), atau tatkala kita menyuruh anak - anak untuk rajin sholat, kita juga harus jadi contoh anak, jangan sampai kita menyuruh tapi kita sendiri tidak menjalankan. Dengan cara seperti ini anak akan lebih bisa menerima dan merasa di anggap dan dihargai.
Disaat anak - anak mengalami masalah kita juga harus mendengarkan dan memberikan solusi yang bijaksana.
Contoh : - pada saat anak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas
respon kita
a "ngerjain gitu gitu aj nggak bisa, kemarin di sekolah ngapain aj, apa tidak mendengarkan?"
atau ...
b "yang belum bisa dikerjakan dilingkari dulu besok di tanyakan ke ustad/ustadzahnya"
Insha Allah dengan solusi yang bijak (b) anak akan lebih bisa menerima dan merasa dihargai.
             - pada saat anak merasa takut untuk memulai / belajar tidur di kamarnya sendiri
respon kita
a "malu dong, kamu bertingkah seperti anak bayi !!tidak ada yang perlu ditakutkan"
atau...
b "Ibu tau kamu takut, oleh karena itu Ibu akan menyalakan lampu dan membiarkan pintu terbuka untukmu"
Hargailah perasaan anak dan berikan solusi yang bijak jngan menjudge anak apalagi dengan kata - kata yang kasar. Dengan kata2 yang bijak (b) anak akan lebih bisa menerima.

--->>>Memaklumi anak tapi tidak membiarkannya (dengan cara yang bijak)<<<---
2 Membuka percakapan dengan anak untuk mendorong anak agar berbicara lebih banyak, berbagi ide - ide dan perasaan. pembicaraan yang membuat anak - anak merasa bahwa ide - idenya penting.
contoh :
- "Oh begitu..."
- "sungguh..."
- "Bagaimana hal itu bisa terjadi..."
- "Menarik sekali..."
- " Gitu ya ceritanya, Ibukan ndak tahu.."
3 Mendengarkan anak dengan penuh perhatian.
Hilangkan segala gangguan dan berikan perhatian pada apa yang dikatakan anak. Pada saat - saat tertentu kita perlu menghentikan kegiatan apapun yang sedang kita lakukan untuk mendengarkan pembicaraan anak.
Contoh : pada pagi hari kegiatan sebagai Ibu rumah tangga pasti padat, menyiapkan sarapan untuk suami dan anak dll. Pada saat ibu sibuk di dapur dan anak sibuk dengan persiapan ke sekolah, tatkala anak mengalami masalah dengan persiapannya dan bertanya entah tentang keberadaan baju seragamnya atau yang lain, Ibu jangan berpura - pura bahwa kita mendengarkan perkataan/pertanyaan anak jika sebenarnya tidak atau jangan asal menjawab kalau kita juga tidak tahu. Lebih baik katakan kalau masih sibuk "sebentar ibu masih sibuk, setelah ini Ibu bantu carikan" atau kalau perlu hentikan aktifitas sebentar untuk buah hati kita tercinta

--->>>Jangan menjudge kekurangan/kesalahan anak - anak, karena ini akan menimbulkan perasaan tidak dihargai dan menimbulkan penolakan anak. Masa depan anak masih panjang, support untuk terus berkembang<<<---

Sebenarnya masih ada banyak tapi karna waktunya kemrin tidak mencukupi jadi dicukupkan sampai sekian dulu.
 Wassalam
Note : Tetep,,, bagi siapapun yang sempet mampir dan baca mohon maaf jika kurang berkenan, kalau ada yang baik dan mau di ambil monggo,dan buang semua bagian yang kurang baik. Semua kesalahan berasal dari kekurangan dan keterbatasan saya mohon di maafkan. Salam santun __ll__